Terkadang sebuah tulisan menjadi salah satu media bagi sebagian orang untuk menuangkan buah pikir mereka. Tidak hanya dalam bentuk tulisan yang berisi pengetahuan formal, tapi juga dapat berupa sebuah tulisan yang merupakan bagian dari inspirasi seseorang. Tidak harus berisi pendidikan, menulis juga dapat dituangkan dalam sebuah tulisan biasa sebagai hasil dari buah pikir setiap orang.
Tulisan adalah produk pemikiran. Sebuah tulisan harus dibangun atas konstruksi pemikiran yang terdiri atas tiga komponen penting, yakni klaim,argumen,dan data. Inti dari setiap tulisan adalah klaim tentang suatu hal. Sebuah klaim harus didasari dengan argumen.
Proses penalaran seperti itu tidak hanya berlaku dalam penulisan. Lebih dari itu, proses penalaran yang memperhatikan ketiga komponen itulah yang disebut bernalar secara logis dan kritis. Tentu, kemampuan itu harus dimiliki oleh semua mahasiswa.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mendeskripsikan suatu hal atau sebuah fenomena (kemampuan deskriptif). Level pembelajaran atau berfikir mahasiswa harus melebihi itu, yakni analitis, kritis, bahkan hingga solutif. Level berfikir ini harus diwujudkan dalam setiap aktivitas pembelajaran, baik dalam diskusi maupun dalam penulisan naskah ilmiah.
Menulis adalah aktivitas yang dapat melatih kemampuan berfikir logis dan kritis. Apalagi menulis untuk media massa. Selain harus dibangun dengan klaim, argumen, dan data yang logis, (ruang) tulisan juga dibatasi sehingga harus singkat dan padat.
Novel, cerpen, puisi, serta pantun adalah beberapa bentuk tulisan dari buah karya seseorang yang dikembangkan sedemikian rupa sebagai hasil dari inspirasi yang mereka miliki. Ketepatan pemilihan kata dan keunikan isi dalam alur cerita merupakan beberapa faktor yang dapat menunjang ketertarikan dalam hal menarik minat para pembaca. Untuk memperoleh ketepatan dalam menulis, penulis akan dituntut untuk berfikir bagaimana caranya agar sebuah tulisan dapat diminati serta dinikmati oleh para pembaca, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan untuk membaca tulisan tersebut.
Dalam hal ini, sudah pasti proses bernalar sangat berperan penting untuk memperoleh sebuah rangkaian tulisan yang menarik, tidak bosan untuk dibaca, serta mempunyai daya tarik tersendiri. Penulis harus memiliki strategi jitu dalam berfikir untuk membuat sebuah cerita. Dan disinilah proses bernalar akan berjalan dengan sendirinya. Berkembang mengikuti inspirasi yang muncul dari sang penulis. Berfikir agar bagaimana sebuah karyanya dapat diterima dengan baik oleh para pembaca. Bernalar untuk membuat rangkaian cerita yang mempunyai keterkaitan serta keunikan tersendiri,, sehingga mempunyai nilai beda dengan hasil karya milik orang lain yang sudah ada.
Tidak hanya pada penulisan novel, cerpen, puisi atau karya tulis sastra lainnya saja, proses bernalar dan berfikir dilakukan agar dapat menarik minat para pembaca. Namun pada setiap tulisan atau karya tulis apapun, secara tidak langsung proses bernalar berjalan dengan sendirinya. Dan secara otomatis pula menulis dapat mengembangkan cara berfikir dan proses bernalar seseorang. Serta dapat mengembangkan inspirasi yang penulis miliki.
Posting Komentar
selalu kasih kommentar buat fitri yua teman-teman, karena kicauan teman teman adalah guru buat aku,, maksih udah berkunjung..