Mekanisme Pengawasan Akuntansi dan Laporan Keuangan yang paling Efektif

Rabu, 01 Mei 2013 03.18 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar

Belanda 

Regulator : DASB (Dutch Accounting Standards Board), AMF (Authority for the Financial Markets), Enterprise ChamberNivRA (Netherlands Institute of Registeraccountants)
Regulasi      : Act on Annual Financial Statements 1970
Laporan Keuangan
Ø  neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan, laporan arus kas dianjurkan.
Ø  Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi singkat.
Ø  Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS alih-alih pedoman Belanda.

Inggris

Regulator  : CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies), FRC (Financial Reporting Council), AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board), POB (Professional Oversight Board)
Regulasi :Undang-Undang Perusahaan 1981 dan profesi akuntansi
Laporan Keuangan
Ø  laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan auditor
Ø  Perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi minimun yang telah ditentukan sebelumnya.

Jerman

Regulato : DRSC (German Accounting Standards Committee), GASC (mengawasi DRSC), FREP (Dewan Sektor Swasta), Wirtschaftspruferkammer (Chamber of Accountants)
Regulasi  :
German Commercial Code (HGB) dan keputusan hakim. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian kepada pemilik.
Laporan Keuangan :
Ø  Laporan keuangan : Neraca, Laporan laba rugi, Catatan, Laporan Manajemen, Laporan Auditor. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun sebuah neraca singkat.
Ø  Laporan khas Jerman adalah laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan.

Republik Ceko

Regulator : Parlemen, Menteri Keuangan, Chamber of Auditors
Regulasi    :
2.      Commercial Code
3.      Accountancy Act, dan
4.      Dekrit Menteri Keuangan
Laporan Keuangan
Ø  neraca, akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi) dan catatan. Perusahaan kecil tidak diwajibkan melakukan audit memiliki persyaratan pengungkapan yang singkat.
Ø  Perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS dan memberikan laporan laba rugi per 3 bulan.
Ø  Perusahaan tidak terdaftar bisa memilih IFRS atau standar akuntansi Ceko dalam laporan keuangan gabungan mereka tapi harus menggunakan standar Ceko dalam laporan perusahaan pribadi.

Perancis

Regulator   : CNC (Badan Akuntansi Nasional), CRC (Komite Regulasi Akuntansi), AMF (Otoritas Pasar Keuangan), OEC (Institut Akuntan Publik), CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor)
Regulasi : Plan Compatable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional)
Laporan Keuangan :
Ø  Neraca, Laporan laba rugi, Catatan atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan Auditor, Laporan arus kas (dirokemdasikan oleh CNC).
Ø  Laporan khas Perancis adalah laporan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial (bagi perusahaan besar).
Ø  Laporan keuangan harus diaudit kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.

 menurut saya Mekanisme Pengawasan Akuntansi dan Laporan Keuangan yang paling Efektif adalah negara  Belanda.
»»  baca selanjutnya...

Kompilasi Perbandingan antar Standar Akuntansi

02.52 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar

Saat ini, mayoritas negara di dunia mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional pedoman, namun Amerika Serikat masih menggunakan Kepala Generally Accepted Accounting. Topik ini telah menjadi fokus utama karena ada rencana untuk konvergensi antara dua kerangka kerja dalam waktu dekat. Amerika Serikat sistem Akuntansiakan mengalami perubahan drastis ketika ini terjadi, tapi dalam gagasan jangka panjang adalah untuk menyederhanakan prosedur Akuntansi di seluruh dunia. Perbedaan utama antara GAAP dan IFRS adalah bahwa GAAP jauh berbasis peraturan, sedangkan IFRS lebih utama berbasis IFRS yang berarti memiliki ruang untuk interpretasi. Perbedaan spesifik terlalu banyak untuk menutupi dalam presentasi singkat, Namun, penjelasan dari beberapa perbedaan utama disebutkan di bawah ini.

Dalam kasus tertentu, GAAP dan IFRS mengikuti pendekatan yang berbeda untuk penentuan jumlah tertentu serta bagaimana jumlah ini diakui dalam laporan keuangan dan dalam catatan. Salah satu contoh terjadi dalam pengukuran persediaan. Tidak seperti GAAP yang menerimaFIFO, LIFO, dan rata-rata tertimbang metode, IFRS tidak menerima LIFO. Juga, ketika persediaan dicatat pada neraca, IFRS mensyaratkan bahwa akan dilaporkan pada yang lebih rendah dari biaya historis atau nilai realisasi bersih. GAAP, di sisi lain, membutuhkan persediaan untuk dilaporkan pada yang lebih rendah dari biaya historis atau nilai penggantian. Perbedaan lain terjadi dalam pengukuran properti, peralatan pabrik, dan. properti, pabrik, dan peralatan yang awalnya diukur pada biaya. Setelah pengakuan, namun, GAAP dan IFRS memiliki variasi dalam cara mereka memperlakukan aset-aset ini. Berdasarkan IFRS, APD dapat dinilai kembali jika ada nilai yang lebih tinggi yang adil; GAAP tidak memungkinkan untuk setiap revaluasi setelah pengakuan.

Ada juga perbedaan untuk penjualan jasa, terutama berarti di mana pendapatan diakui. Untuk US GAAP persentase biaya-untuk-biaya metode penyelesaian dilarang kecuali kontrak khusus mengatakan sebaliknya. Metode selesai-kinerja adalah metode yang umum diterima dalam GAAP. Ketika hasil dari layanan tidak dapat diperkirakan cukup maka pendapatan harus ditunda sementara. Untuk layanan purna jual berdasarkan IFRS metode persentase penyelesaian diikuti. Ketika transaksi tidak dapat diperkirakan cukup berdasarkan kerangka ini, model nol-laba yang digunakan dan pendapatan diakui dengan tingkat biaya dipulihkan diambil. Dalam keadaan tertentu hasilnya mungkin sangat tidak pasti: jika hal ini terjadi maka pendapatan harus ditunda sampai perkiraan yang lebih baik dari transaksi dapat dibuat.

Pendapatan juga diakui berbeda untuk jaminan. Umumnya bawah Kepala Akuntansi yang diterima, pendapatan untuk pemeliharaan produk biasanya ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama umur kontrak. Ketika garansi dibeli secara terpisah atau di samping garansi asli, pendapatan ditentukan melalui referensi harga jual untuk kontrak pemeliharaan. Di bawah Standar Pelaporan Keuangan Internasional, pendapatan dari garansi diperpanjang akan ditangguhkan.pengakuan pendapatan ini akan terjadi selama periode yang dicakup oleh garansi.

Kontrak konstruksi juga merupakan area di mana pengakuan pendapatan berbeda antara dua kerangka kerja akuntansi. Metode yang dipilih yang paling umum digunakan di bawah US GAAP adalah metode persentase penyelesaian. Namun, ketika sebuah perkiraan yang wajar tidak dapat dibuat, metode menyelesaikan kontrak diperlukan untuk digunakan. Metode persentase penyelesaian memiliki dua pendekatan yang berbeda: yang pertama adalah pendekatan pendapatan dan yang kedua adalah pendekatan kotor-laba. IFRS umumnya menggunakan pendekatan pendapatan di bawah metode persentase penyelesaian. Ketika proyek konstruksi tidak dapat diperkirakan cukup, metode nol-laba digunakan karena IFRS tidak memungkinkan metode kotor-keuntungan yang akan digunakan.

Sebagaimana dinyatakan di atas, rincian dari semua variasi dan perubahan yang harus terjadi adalah terlalu banyak untuk menutupi dalam presentasi singkat. Semua perbedaan yang disebutkan – meskipun mereka beberapa dari banyak – yang penting dalam lingkup hal. Standar akuntansi yang sangat spesifik dan rumit untuk memahami, maka alasan ada konvergensi direncanakan di masa depan. Ada banyak kebingungan akan kurang dalam dunia akuntansi jika beberapa jenis kesatuan ada di antara sebagian besar negara. US GAAP yang paling mudah dalam kerangka mendalam dari semua kerangka kerja yang ada saat ini. Dengan IFRS memiliki lebih banyak ruang untuk interpretasi, dibutuhkan jauh dari berbasis aturan komplikasi yang ada dalam standar GAAP. Semoga dengan konvergensi akan ada kesatuan lebih dan sedikit kebingungan dalam hal akuntansi di seluruh dunia.


»»  baca selanjutnya...

Konvergensi Akuntansi Internasional

Selasa, 09 April 2013 05.50 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar
Konvergensi
Secara harfiahnya adalah dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat. Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu Convergence. Kata konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik (Arismunandar, 2006: 1) .
Konvergensi akan mudah dibayangkan jika menggunakannya dalam ilmu fisika khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari datang dari berbagai sudut yang kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop (kaca pembesar) pada satu titik. Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut adalah peritiwa konvergensi.
Konvergensi IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Apa manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
o    Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
o    Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
o    Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
o    Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
o    Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.

Alasan perlunya konvergensi ke IFRS?
Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :
1.      Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
2.      Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
3.      Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
4.      Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
5.      Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
6.      Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

Permasalahan yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS?
 Diantaranya adalah :
o    Translasi Standar Internasional
o    Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
o    Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
o    Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.

»»  baca selanjutnya...

Perbandingan IFRS dan SAK

05.19 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar
1.SAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja

2.Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis tetap dipergunakan

3.IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar

4.IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis

5.Pada IFRS ada perubahan istilah dan komponen laporan keuangan

6.Penggunaan profesional Judgment.


istilah IFRS ada yg berbeda dengan SAK :

1. Stockholders pada IFRS disebut Shareholders

2. Paid in Capital pada IFRS disebut Isued/allocated share capital
3. Retained Earnings pada IFRS dapat disebut Retained Profits, kadang disebut Retained Earnings juga
4. Retained Earnings deficit pada IFRS disebut accumulated losses or deficit
Perusahaan yang memiliki PPE dalam kuantitas dan jumlah yg signifikan memiliki IFRS exposure yang cukup banyak, jadi siap-siap untuk mencatat Surplus Revaluation setelah ada penilaian dari appraisal
»»  baca selanjutnya...

Standar Akuntansi Keuangan ( SAK )

05.06 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar

Pengertian SAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan.

Kita harus mengenal standar apa yang berlaku di Indonesia dan di dunia. Indonesia sendiri berpedoman pada PSAK yang masih berkiblat pada US GAAP, itu sebelum tahun 2008 tetapi sekarang sedang masa transisi (sebagian besar sudah berubah) untuk memulai standar baru yaitu IFRS. Diharapkan IFRS sudah di implementasikan di seluruh entitas bisnis dan pemerintah. 

"Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada hari ini Selasa, 23 Desember 2008 dalam rangka Ulang tahunnya ke-51 mendeklarasikan rencana Indonesia untuk convergence terhadap International Financial Reporting Standards (IFRS) dalam pengaturan standar akuntansi keuangan. Pengaturan perlakuan akuntansi yang konvergen dengan IFRS akan diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Hal ini diputuskan setelah melalui pengkajian dan penelaahan yang mendalam dengan mempertimbangkan seluruh risiko dan manfaat konvergensi terhadap IFRS". kutipan dari siaran pers IAI Konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesiake International Financial Reporting Standards (IFRS).

Untuk memahami istilah tersebut diatas akan dibahas singkatan-singkatannya dulu seperti di bawah ini:

 IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia adalah asosiasi profesi yang menaungi seluruh Akuntan Indonesia yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 di Jakarta. Inilah asosiasi yang merumuskan PSAK yang menjadi pedoman seluruh entitas bisnis dan pemerintah di Indonesia.

PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia. 

FASB atau Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards).

US GAAP atau Generally Accepted Accounting Principles adalah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum di Amerika.

IASB atau International Accounting Standards Board adalah menerbitkan standar akuntansi yang baru secara internasional dengan meperhatikan masukan dari SAC (Standard Advissory Committee). Hasilnya adalah IFRS.
IFRS atau International Financial Reporting Standards adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB)

Kenapa Indonesia harus menggunakan IFRS?
 ->karena kita bergaul dengan kehidupan international bukan hanya Amerika saja, maka aturan mainnya pun  harus menggunakan aturan/standar international yaitu IFRS.
»»  baca selanjutnya...

AKUNTANSI KOMPARATIF

05.03 Diposting oleh fitriana_lestari 0 komentar

Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.

1. NEGARA ANGLO SAXON
 Sistem Anglo-Saxon adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada (kecuali Provinsi Quebec) dan Amerika Serikat (walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.
Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim, dalam memutus perkara.
EROPA KONTINENTAL Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini. • Adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat. • Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar atas hukum atau peraturan perundang-undangan. • Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara). • Adanya pembagian kekuasaan dalam negara. • Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengaruh eksekutif. • Adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah. • Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumberdaya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara.
Unsur-unsur negara hukum ini biasanya terdapat dalam konstitusi. Oleh karena itu, keberadaan konstitusi dalam suatu negara hukum merupakan kemestian. Menurut Sri Soemantri, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang tidak mempunyai konstitusi atau undang-undang dasar. Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

2. NEGARA COMMONWEALTH/PERSEMAKMURAN
negara commonwealth adalah negara yang berasal dari gabungan-gabungan dari negara dominion Inggris Proses terbentuknya, negara bekas jajahan Inggris tersebut setelah diberikan kemerdekaan, kemudian mereka bergabung ke induk kerajaan Inggris Kedaulatan, negara dominon bebas dalam menentukan politik luar negri Protektorat, jika ada negara lemah meminta perlindungan kepada negara yang kuat disebut negara protektorat.
»»  baca selanjutnya...