Kelebihan Softlens :
1. Menambah percaya diri.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya kembali setelah memakai softlens.
2. Menunjang aktivitas tertentu.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan Softlens agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya : olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.
3. Faktor keamanan.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah, seperti halnya jika memakai kacamata.
4. Penglihatan lebih baik.
Softlens meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada mata.
5. Baik untuk penderita mata silendris (cylinder).
Bagi pemakai kacamata silendris, Softlens mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
KeKurangan Softlens :
1. Tidak nyaman.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan Softlensnya.
2. Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai Softlens bisa membuat mata kekurangan oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea edema.
3. Mudah hilang.
Ukuran Softlens yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang atau terselip.
4. Kurang ekonomis (relatif mahal).
Harga Softlens juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi tertentu yang mampu membelinya.
5. Adaptasi lama.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga membiasakan mata.
6. Butuh perawatan ekstra.
Softlens juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.
1. Menambah percaya diri.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya kembali setelah memakai softlens.
2. Menunjang aktivitas tertentu.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan Softlens agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya : olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.
3. Faktor keamanan.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah, seperti halnya jika memakai kacamata.
4. Penglihatan lebih baik.
Softlens meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada mata.
5. Baik untuk penderita mata silendris (cylinder).
Bagi pemakai kacamata silendris, Softlens mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
KeKurangan Softlens :
1. Tidak nyaman.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan Softlensnya.
2. Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai Softlens bisa membuat mata kekurangan oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea edema.
3. Mudah hilang.
Ukuran Softlens yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang atau terselip.
4. Kurang ekonomis (relatif mahal).
Harga Softlens juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi tertentu yang mampu membelinya.
5. Adaptasi lama.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga membiasakan mata.
6. Butuh perawatan ekstra.
Softlens juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.
2 Juni 2012 pukul 03.30
semua add resiko'a ea ............
2 Juni 2012 pukul 03.31
semua add resiko'a ea ............
18 Juni 2013 pukul 19.14
semua tergantung dari niat si pemakai kalau hanya untuk gaya gaya maka dapat berakibat fatal tapi kalau untuk kesehatan pasti sipemakai meratnya dengan hati-hati
26 Juni 2014 pukul 01.31
Iya bener semua ada resikonya, yang penting belinya jangan yang terlalu murah dan kalau bisa masa pemakaiannya yang gak lama misalnya paling lama sebulan.
Nih rekomendasi buat temen-temen yang suka beli softlens, aku suka belanja di lensza.co.id, murah, cepet lagi pengirimannyaaaaaa...
2 Desember 2014 pukul 20.16
hmm menurut saya sih semua yang ada di dunia ini pasti memang ada kelebihan dan kekurangan, dan sepertinya yang sis bilang itu benar.
Namun dengan adanya setiap kelebihan dan kekurangan pasti setiap orang akan lebih bijak dalam memilihnya sesuai dengan kebutuhan. salam :D...
2 Desember 2014 pukul 20.23
Tapi kalo untk gaya ataupun model sah2 aja, asalkan sesuai dgn anjuran dan konsultasi dokter dlu.
Dan untk resiko bisa diminimalisir tp jg harus ditanggung sendiri.
17 Desember 2014 pukul 18.43
wah masih belum ada yang memberikan masukan kepada komentar saya, semoga ada yang mau memberi paparan wawasannya disini..
kalo untuk atas saya, ya semua kembali pada pilihan dan kebijaksanaan masing2, cmiiw
6 Januari 2015 pukul 04.51
wih keren gan artikel mu sangat real.
eh gan saya mau tanya :
apakah dengan memakai dapat mengurangi minus ?
makasih